TOP NEWS

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Maecenas mattis nisi felis, vel ullamcorper dolor. Integer iaculis nisi id nisl porta vestibulum.

Senin, 26 September 2011

VLAN untuk NAS Server


Penyimpanan data terpusat dengan menggunakan NAS server akan memberikan kemudahan dari sisi pengelolaan/pengaturan pembagian kapasitas penyimpanan data, serta maintenance hardware yang terpisah antara server aplikasi dengan server penyimpanan data yaitu NAS server.
Tapi ada dampak yang ditumbulkan pada jaringan lingkungan server yang menggunakan konsep penyimpanan data terpusat menggunakan NAS server, yaitu jaringan tersebut akan terbebani oleh lalulintas data dari client ke server aplikasi dan juga lalulintas data dari server aplikasi ke NAS server, apalagi jika traffic lalulintas datanya tinggi dalam arti frekwensi pertukaran data antara server aplikasi dengan NAS server cukup sering dengan ukuran data yang besar pula. Jaringan antara server aplikasi dengan NAS server yang dimaksud pada tulisan ini adalah dalam jaringan lokal yang masih berada dalam satu lokasi, misalkan masih dalam satu kantor/gedung. Oleh karena itu, pengaturan jaringan tersebut harus di atur dengan pengaturan tertentu agar tidak terjadi kemacetan lalulintas data akibat penumpukan paket data dalam jaringan (bottleneck), pengaturan yang dimaksud misalnya dengan cara setiap server aplikasi diberikan dua IP Address dari dua VLAN (Virtual Local Area Network) yang berbeda,  jadi setiap server aplikasi menjadi bagian dari dua VLAN, satu VLAN untuk lalulintas data dengan client dan satu VLAN lagi untuk lalulintas data dengan NAS server, tujuannya untuk memisahkan collision domain lalulintas data antara server aplikasi dengan clients dan dengan NAS server. Kenapa setiap server harus diberikan 2 buah IP Address, bukankah bisa saja cuma satu IP Address dari VLAN yang sama dengan NAS server seperti gambar dibawah ini? Betul, bisa saja server hanya diberikan satu IP Address dari VLAN lingkungan server saja. Tapi dengan cara tersebut, berarti komunikasi data antara clients dengan server aplikasi dan komunikasi data antara server aplikasi dengan NAS server akan melalui satu alamat IP Address pada VLAN server yang ada di satu port Ethernet NIC (Network Interface Controller/Ethernet Card). Hal itu berpotensi terjadinya kemacetan lalulintas akibat penumpukan paket data dalam jaringan (bottleneck) jika NIC nya yang kategori FastEthernet/100Mbps (apalagi hanya yang kategori Ethernet biasa/10Mbps, hari gini masih ada yang pake ga? :D ). Maka dari itulah setiap server di berikan dua IP Address dengan dua port ethernet yang berbeda, kedua IP Address yang ada pada satu server adalah IP Address yang berbeda VLAN, yaitu agar bisa dipisahkan antara lalulintas data dari client ke server aplikasi dengan lalulintas data dari server aplikasi ke NAS server melalui dua IP Address yang berbeda port NIC itu. Contoh topology nya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
VLAN A adalah khusus untuk lalulintas data antara server dengan clients, sedangkan VLAN B adalah khusus untuk lalulintas data antara server aplikasi dengan NAS server. Adapun penerapan topologi ini untuk virtual server, kalau mau lebih efektif bisa dengan cara masing-masing virtual server diberikan 2 IP Address (seperti topologi gambar diatas), kemudian setiap IP Address milik virtual server di alokasikan satu port ethernet sendiri-sendiri. Tapi cara ini tentu  akan membutuhkan kapasitas ethernet card yang banyak pada motherboard Host Server. Bisa aja dengan cara menggunakan ethernet card yang multiport. Jadi misalkan dalam suatu host server yang didalamnya ada 4 guest virtual server, maka jika mengikuti topologi gambar diatas berarti host server perlu memiliki 9 port ethernet, yaitu satu untuk IP Address host server itu sendiri, dan 8 untuk IP Address setiap virtual server yang masing-masing diberikan 2 IP Address, realisasinya bisa dengan  menggunakan dua keping ethernet card 4 port seperti gambar dibawah ini, sedangkan IP Address host server menggunakan ethernet port onboard.
multiport ethernet card
Maka setiap server punya jalur sendiri untuk lalulintas datanya antara server tersebut dengan clients dan dengan NAS server, dengan begitu kemungkinan terjadinya bottleneck setidaknya akan berkurang.

0 komentar: